Posts Tagged With: CSR

Social Work Practice at Workfield

P U B L I C A T I O N

SCIENTIFIC SOCIAL WORK DISCUSSION

Social Work Practice at Workfield

SSWD Edisi #007, Tahun #I 16 November 2011

Kali ini SSWD masuk pada diskusi Science Development dengan tema “Social Work Practice at Workfield” atau kami artikan sebagai Praktik Pekerjaan Sosial dalam Dunia Kerja. Membahas mengenai Peksos dan dunia kerja, dapat kita ketahui bahwa ranah praktik Pekerja Sosial itu ada pada setting: 1)Medik/Kesehatan/Rumah sakit; 2)Koreksional/Orang (anak) berhadapan dengan hukum; 3)Pendidikan/Sekolah; 4)Industri/CSR/ComDev; dan 5)Penyusun/Pegembang Program (biasanya di LSM/NGO). Nah, bertolak dari hal tersebut, SSWD membahas menganai bagaimana sebenarnya peran Peksos dalam ranah tersebut?

Awalnya kami membahas mengenai adanya ketimpangan yang terjadi dalam praktik Peksos di bidang Pendidikan, yakni antara peran seorang petugas BK yang notabene seorang Konselor dengan Pekerja Sosial. Bagaimana peran Peksos di sana? Menggantikan petugas BK atau berada di bawah koordinasi dengan petugas BK? Para peserta pun mengemukakan berbagai macam argumen yang dapat dimaknai dengan apa yang ia tangkap selama ini dari mata kuliah yang telah diberikan. Ya, memang begitulah tujuan dari SSWD, yaitu mengembangkan pola pikir kritis dan analitis dari seorang mahasiswa terhadap ilmu yang tengah ia pelajari di perguruan tinggi. Sejalan dengan itu, berkembang pembahasan mengenai praktik khas apa yang dimiliki oleh seorang Peksos dalam bekerja? Jawabannya pun beragam, namun ringkasnya kami membahas tentang praktik asesmen Human Behavior in Social Environment (HBSE)/ Person in Environment (PIE). Kemudian selanjutnya adalah mengenai prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh oleh seorang Peksos, ia tak boleh sama sekali terlepas dengan hal itu.

Kembali lagi mengenai praktik Peksos di bidang pendidikan/sekolah, diskusi yang berjalan menghasilkan kesepakatan bahwa SSWD mengungkapkan bahwa Peksos di sekolah saat ini bekerja sama dengan petugas BK, tidak menggantikan. Di sini kita berbicara realitas, sekarang sama sekali belum kita temui di Indonesia tentang adanya Peksos yang bekerja pada ranah pendidikan. Karenanya, SSWD kemarin juga membahas mengenai strategi agar Peksos dapat masuk di ranah pendidikan adalah dengan cara: 1)Memperbanyak kegiatan sosialisasi/seminar; 2)Kampanye dengan memanfaatkan media; dan disamping itu juga 3)Mengusahakan jalur advokasi kepada pemerintah melalui kewenangan Kementerian Sosial agar menugaskan Peksos di sekolah. Di sana ia akan menjadi role model tentang idealnya seorang Pekerja Sosial sehingga nantinya dapat menunjang sosialisasi dan kampanye di sekolah dan juga masyarakat.

Selanjutnya praktik Peksos di bidang medis, kita ketahui bersama bahwa bidang medis adalah bidang yang lebih dulu establish di masyarakat. Saat ini kita ketahui bahwa Peksos medis di Bandung saja ada di RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin), RS. Santo Borromeus, Rumah Sakit Islam Bandung. Karena memang sudah dikenal (terutama oleh pihak rumah sakit), maka hal yang dapat dilakukan agar Peksos medis lebih memasyarakat adalah dengan: 1)Mengikuti acara talk show di televisi dan 2)Menggalakkan budaya menulis di kalangan praktisi Peksos Medis mengenai tata kerja dan praktik nyata mereka selama bertahun-tahun di setting medis. Hal ini penting agar praktik-praktik baik yang selama ini telah dilakukan dapat diadopsi oleh para calon-calon Pekerja Sosial di masa depan.

Beralih kepada praktik Peksos di dunia industri, ternyata juga menjadi sebuah diskusi yang seru. Sama halnya dengan Peksos di pendidikan, di setting dunia usaha dan dunia industri, peran Peksos sampai saat ini belum bisa kita lihat. Berkenaan dengan hal itu, tim SSWD mendiskusikan kemungkinan jalan yang dapat ditempuh supaya Peksos juga bisa masuk ke dalam setting perusahan. Bagaimana caranya? Tim SSWD pun mengeluarkan maklumat sebagai berikut: 1)Melalui program CSR, Peksos dapat mengembangkan praktik-praktik baik berkenaan dengan penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang tepat guna kepada masyarakat karena proses asesmen yang dilakukan oleh Peksos sangat komprehensif mulai dari individu, masyarakat hingga kepada kebijakan yang ada; 2)Mempengaruhi kebijakan agar diterapkannya aturan oleh pemerintah yakni membuat satu paket izin usaha perusahaan dengan diwajibkannya menempatkan seorang Pekerja Sosial.

Kemudian mengenai praktik Peksos di bidang koreksional, sebenarnya tidak banyak kami bahas, karena waktu pula yang ternyata sudah hampir memasuki adzan maghrib. Maka, konsepsi yang muncul dari tim SSWD adalah mengenai sinergitas dengan pihak kepolisian, kejaksaan, dan juga lembaga pemasyarakatan agar senantiasa menempatkan Peksos sebagai case worker yang membantu pulihnya keberfungsian sosial dari si pelanggar hukum tersebut.

Terakhir adalah praktik Peksos yang tugasnya menyusun dan mengembangkan program dan biasanya bekerja dengan LSM atau NGO. Kebanyakan Peksos yang bergerak di sini berhubungan dengan dunia luas, pendekatan yang digunakan juga mezzo dan makro sehingga dapat dengan signifikan bersinggungan dan mempengaruhi kebijakan. Harapannya, Peksos di sini selain mengabdi untuk lembaganya, juga senantiasa harus tetap memegang prinsip “berpihak kepada yang kurang beruntung” serta bersinergi dengan pemerintah setempat.

Demikianlah hasil diskusi Tim SSWD kali ini. Mari sinergikan hati untuk memaknai Pekerjaan Sosial tidak hanya sebagai profesi melainkan juga sebagai bentuk pengabdian kita terhadap bangsa tercinta. Semangat memanusiakan manusia! Salam semangat tak kunjung padam by SSWD Team Members ^_^

Peserta SSWD #7: Muhammad Joe Sekigawa (‘08), Abd Muhni Salam (‘09), Anisa Amalya Mukti (‘09), Regi Oka Mahendra (’09), Dona Octia Dasril (’09), Fathia Nurul Haq (’09), dan Erna Dwi Susanti (‘09).

Kami menunggu Partisipasimu Kawan. . . .!!!!

FILE PUBLIKASI SSWD #4 dapat DIDOWNLOAD dan DISEBARLUASKAN PUBLICATION SSWD #7 Social Work Practice at Workfield

NB: Scientific Social  Work Discussion (SSWD) is an open discussion group for STKS’s students that has 2 focuses: 1)Science Development of Social Work and 2)Social Phenomenon Response by Social Work Perspective.

Mengenai Waktu dan Tempat, silahkan hubungi Joe/Muhni        Hasil diskusi pada Rabu sore, 16 November 2011

===

===

===

Categories: Publikasi Hasil Diskusi, Science Development | Tags: , , , , , , , , , , | 1 Comment

Create a free website or blog at WordPress.com.