Posts Tagged With: Karakter

Peran Lingkungan dalam Pembentukan Sikap Mahasiswa STKS Bandung

PUBLICATION

SCIENTIFIC SOCIAL WORK DISCUSSION

Peran Lingkungan dalam Pembentukan Sikap Mahasiswa STKS BANDUNG

SSWD Edisi #012, Tahun #III 13 Februari 2013

Bismillahirrahmaanirrahiim..

Scientific Social Work Discussion (SSWD) datang kembali di 2013, kali ini topik Science Development of Social Work mengambil tema “Peran Lingkungan dalam Pembentukan Sikap Mahasiswa STKS Bandung” (tema yang sangat panjang tampaknya) ^^ Kenapa mengangkat “peran lingkungan”? Karena dalam sudut pandang pekerjaan sosial, tingkah laku  manusia bukan hanya dipengaruhi oleh faktor gen ataupun keluarga, namun juga dipengaruhi “faktor lingkungan” sekitarnya. “Faktor  lingkungan” mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pembentukan sikap seseorang karena hakikat manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dielakan dengan interaksi dan komunikasi manusia satu dan lainnya dalam lingkungan sosialnya. Bagi seorang pekerja sosial diwajibkan baginya pemahaman mengenai “faktor lingkungan” bahkan secara spesifik terdapat mata kuliah wajib dan berkelanjutan yang membahas segala hubungan antara “faktor lingkungan” dan tingkah laku manusia yaitu Tingkah Laku Manusia dalam Lingkungan Sosial (Human Behaviour in the Social  Environment/HBSE).

01 Peserta SSWD#12_Peran Lingkungan dlm Pembentukan Sikap Mahasiswa STKS Bdg - Copy

Pembahasan ini dimulai dengan menganalisis sikap dari mahasiswa STKS Secara umum. Sampel yang diambil adalah pada kegiatan-kegiatan seperti Kuliah Umum, Talk Show ataupun Seminar. Kebanyakan mahasiswa STKS menunjukan antusiasme yang kurang, bahkan, terkadang hanya sekedar pengisi absensi (bagi yang diwajibkan oleh dosen). Selain itu keaktifan dalam bertanya ataupun berpendapat yang masih rendah,  sering kali yang bertanya hanya mahasiswa-mahasiswa tertentu dan seolah memang “langganan” dalam bertanya.

Kemudian pembahasan berlanjut pada lingkungan seperti apa yang berperan dalam pembentukan sikap mahasiswa. Terdapat lingkungan teman sebaya, pengajar (dosen) dan lembaga. Pemilihan lingkungan yang tepat dapat mendorong mahasiswa menjadi mahasiswa yang kritis. Namun pada kenyataannya terdapat “oknum” yang justru menjadikan mahasiswa apatis, baik “oknum” dari teman sebaya, dosen ataupun lembaga. Lebih lanjut mari dibahas satu persatu ^^

Continue reading

Categories: Publikasi Hasil Diskusi, Science Development | Tags: , , , , , , | 1 Comment

Blog at WordPress.com.